Minggu, 27 November 2011
Untung dibalik sial
RESUME ACARA TV
MARIO TEGUH GOLDEN WAYS
Narasumber : Mario Teguh
Topik : Untung dibalik sial
Tanggal : 18 September 2011
Kata untung dibalik sial muncul untuk menghapus pendapat buruk tentang kesialan. Sial adalah pendapat mengenai keadaan sementara yang tidak kita sukai. Dalam hidup ini, kita cenderung mencari gampang saja tanpa mau terlibat dalam kesulitan. Padahal sebenarnya dalam kesulitan itu terdapat keberuntungan jika kita memiliki kesungguhan dalam menghadapinya. Sesungguhnya dibalik kesempatan itu terdapat keadaan yang lebih baik dari sebelumnya.
Percayalah bahwa yang memberi keuntungan itu Tuhan, bukan manusia. Semua yang kita lakukan dalam hidup itu beruntung. Cara mengelola keberuntungan adalah membuat diri agar pantas bagi keberuntungan dengan cara bersikap baik. Sikap yang baik itu akan mendatangkan keberuntungan. Dan orang yang semakin banyak kebaikannya, resiko keburukannya itu kecil.
Kesulitan tumbuh dari hal-hal mudah yang kita abaikan.
Kesegeraan bertindak mencegah datangnya kesulitan.
Kesempatan itu datang berkali-kali, namun wujudnya berbeda-beda.
Rabu, 16 November 2011
SERI MARIO TEGUH GOLDEN WAYS LOE.. GUE.. END..!
Narasumber : Mario Teguh
Topik : LOE.. GUE.. END..!
Tanggal : 11 September 2011
“Loe.. Gue.. End..!”
Kata ajaib yang sering terdengar belakangan itu ternyata mengandung arti magic yang bukan hanya menjadi milik anak muda zaman sekarang. Bukan hanya merupakan simbol putusnya hubungan sepasang kekasih, tetapi dapat diartikan juga dengan berakhirnya hubungan antara seorang manusia dengan kehidupan yang tidak mendamaikan ataupun tidak nyaman menuju kehidupan yang lebih cerah, bahagia, ringan, segar, dan menaikkan kualitas kepribadian.
Dalam menciptakan kehidupan yang membahagiakan tersebut kita tidak perlu mempercepatnya, melainkan harus menyegerakan perubahan tersebut. Contoh sederhana yaitu ketika seseorang bermalas-malasan, maka seharusnya ia menyegerakan diri untuk memutuskan pertalian dengan malas tersebut sembari berkata dengan lantang: “Loe.. Gue.. End..!” Dengan begitu, dia sudah memutuskan untuk menjadi pribadi yang lebih berkualitas dari sebelumnya. Cukup sulit ketika memutuskan untuk “end”, tetapi disinilah peran ketegasan setiap manusia dipertanyakan.
Dalam memilih suatu hal, janganlah sampai menimbulkan penyesalan di akhir. Sehingga perlu berpikir sebelum berbicara dan melakukan sesuatu. Intinya, selamatkanlah diri sebelum terjadi penyesalan. Ketidakdamaian jiwa dapat berasal dari kurangnya berbicara dengan diri sendiri. Berbicara dengan diri sendiri (self talk) seringkali terlewat begitu saja, padahal hal ini begitu penting agar tidak ceplas-ceplos.
Tentu saja pencapaian menuju dunia baru yang lebih cerah tidak akan tercapai sesuai harapan jika segala yang dikerjakan diniati dengan setengah-setengah. Ketika melakukan pekerjaan dengan setengah-setengah, maka akan membuat kita tidak cepat bergerak ke arah yang lebih baik karena tanpa disadari kita telah memilih untuk tidak menuntaskan kehidupan yang tidak mendamaikan. Sesungguhnya hasil yang kita dapat menunjukkan kualitas terakhir kita dalam memilih. Jadi, berusahalah dan lakukanlah yang terbaik agar hasilnya pun mendapat yang terbaik.
Topik : LOE.. GUE.. END..!
Tanggal : 11 September 2011
“Loe.. Gue.. End..!”
Kata ajaib yang sering terdengar belakangan itu ternyata mengandung arti magic yang bukan hanya menjadi milik anak muda zaman sekarang. Bukan hanya merupakan simbol putusnya hubungan sepasang kekasih, tetapi dapat diartikan juga dengan berakhirnya hubungan antara seorang manusia dengan kehidupan yang tidak mendamaikan ataupun tidak nyaman menuju kehidupan yang lebih cerah, bahagia, ringan, segar, dan menaikkan kualitas kepribadian.
Dalam menciptakan kehidupan yang membahagiakan tersebut kita tidak perlu mempercepatnya, melainkan harus menyegerakan perubahan tersebut. Contoh sederhana yaitu ketika seseorang bermalas-malasan, maka seharusnya ia menyegerakan diri untuk memutuskan pertalian dengan malas tersebut sembari berkata dengan lantang: “Loe.. Gue.. End..!” Dengan begitu, dia sudah memutuskan untuk menjadi pribadi yang lebih berkualitas dari sebelumnya. Cukup sulit ketika memutuskan untuk “end”, tetapi disinilah peran ketegasan setiap manusia dipertanyakan.
Dalam memilih suatu hal, janganlah sampai menimbulkan penyesalan di akhir. Sehingga perlu berpikir sebelum berbicara dan melakukan sesuatu. Intinya, selamatkanlah diri sebelum terjadi penyesalan. Ketidakdamaian jiwa dapat berasal dari kurangnya berbicara dengan diri sendiri. Berbicara dengan diri sendiri (self talk) seringkali terlewat begitu saja, padahal hal ini begitu penting agar tidak ceplas-ceplos.
Tentu saja pencapaian menuju dunia baru yang lebih cerah tidak akan tercapai sesuai harapan jika segala yang dikerjakan diniati dengan setengah-setengah. Ketika melakukan pekerjaan dengan setengah-setengah, maka akan membuat kita tidak cepat bergerak ke arah yang lebih baik karena tanpa disadari kita telah memilih untuk tidak menuntaskan kehidupan yang tidak mendamaikan. Sesungguhnya hasil yang kita dapat menunjukkan kualitas terakhir kita dalam memilih. Jadi, berusahalah dan lakukanlah yang terbaik agar hasilnya pun mendapat yang terbaik.
Langganan:
Postingan (Atom)